Kebiasaan Pribadi yang Membunuh Jiwa Trader Dalam Diri Anda


Anda tahu bahwa trader pemula akan menghadapi banyak tantangan di awal perjalanan karier mereka. Beberapa di antara mereka mungkin ada yang terperangkap dalam manajemen waktu yang buruk, ketakutan akan pasar itu sendiri, keserakahan, kurangnya pengorganisasian diri, atau gagal dalam melakukan manajemen risiko dengan baik. Kebiasaan dan pola perilaku juga ikut berdampak pada performa Anda, meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya. Mari kita cermati kebiasaan apa saja yang perlu dihindari agar hasil trading dapat meningkat secara signifikan.

Kebiasaan Strategis

"Jangan garuk hidungmu", "berhentilah menggigit kukumu" – orang tua kita selalu mengingatkan kita akan kebiasaan buruk kita sejak kecil. Saat kita beranjak dewasa, kebiasaan kita mungkin tetap melekat pada diri kita, sehingga sekarang kita mungkin lebih sering menerima teguran yang sama, dari atasan dan anggota keluarga kita, "mengapa kamu terlambat?" atau "mengapa kamu begitu lama menyelesaikan tugas ini?" dan seterusnya.

Tapi, Anda sekarang adalah seorang trader, sehingga atasan dan bahkan keluarga Anda tidak bisa lagi mengkritik kebiasaan buruk Anda. Namun, pola destruktif dapat memengaruhi efisiensi Anda, sekali pun tidak ada orang lain di sekitar yang mengkritik Anda.

Jika Anda berpikir bahwa status trader individu dapat membuat Anda tidur sampai siang, menelusuri meme di medsos dengan bebas, dan melihat statistik trading sesuka hati, maka pikirkan hal ini sekali lagi. Pada akhirnya, Anda akan menyadari bahwa mungkin, mungkin saja, kedua orang tua dan atasan Anda benar dalam beberapa hal. Anda akan mengerti bahwa beberapa kebiasaan tertentu dapat membantu Anda untuk trading secara lebih baik dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar, sementara yang lainnya hanya memberikan dampak yang sebaliknya.

Para psikolog menyebutnya dengan "kebiasaan utama" atau "kebiasaan strategis". Artinya, pola tertentu tercipta melalui kebiasaan kecil, stereotip, dan jejak mental yang memiliki dampak besar terhadap kemampuan diri Anda dan bahkan dapat… memprogram jalan cerita hidup Anda!

Saat kita mengulangi pola-pola tersebut, kita secara tidak sadar memilih cara yang sangat nyaman namun berisiko tinggi. Kita berpikir bahwa kita sedang mengatur hidup kita, tapi sebenarnya, kita justru berpikir dan bertindak dengan cara yang sangat merusak diri kita. Jadi, apa saja kebiasaan ini?

Hidup Hanya di Akhir Pekan

Pola ini sudah merebak luas di kalangan karyawan kantoran, buruh, dan bahkan atasan yang merasa tidak tertarik dengan hasil kerja mereka. Bagi mereka hanya ada dua atmosfer kerja, yakni "Aku benci hari Senin" dan "Syukurlah ini hari Jumat."

Jika Anda ingin meningkatkan efisiensi Anda sebagai seorang trader, Anda harus belajar cara menghargai hari-hari kerja Anda. Berikut ini adalah beberapa opsinya:
  • Siapkan buku harian trading Anda dan catat hasil kerja Anda pada jam-jam tertentu
  • Sertakan beberapa hal yang menyenangkan pada hari-hari kerja Anda
  • Tetapkan hari kerja Anda pada hari Rabu jika Anda merasa butuh istirahat
Ingat, sebaiknya Anda menyelesaikan pekerjaan Anda dalam beberapa jam dan beristirahat daripada memperpanjang waktu kerja Anda selama lebih dari 8 jam.

Bekerja Hingga Lelah

Kebiasaan bekerja terlalu keras sama merusaknya dengan kebiasaan malas dan menunda-nunda. Kebiasaan ini sudah sangat umum bagi para wiraswasta dan khususnya bagi para trader baru yang ingin cepat kaya dan takut tidak memiliki cadangan finansial, seperti jaminan gaji bulanan. Para ilmuwan meneliti bahwa bekerja secara berlebihan secara berkala dapat menurunkan kemampuan diri seseorang, jadi, kenapa kita harus membuat punggung kita cape? Anda satu humor lama, kuda itu adalah hewan yang paling aktif bekerja di kota, tapi ia tidak pernah menjadi walikota.

Kecanduan Jejaring Sosial

Terus terang saja, kebiasaan ini adalah yang terburuk. Rata-rata, kebiasaan ini menghabiskan waktu 2 hingga 5 jam setiap hari. Patutkah? Kecanduan jejaring sosial biasanya membuat seseorang malas/suka menunda dan tidak mampu dalam menentukan prioritas yang dia jalankan.

Lebih Mendengarkan Orang Lain Daripada Diri Sendiri

Kebiasaan memandang tinggi pendapat orang lain secara berlebihan harus dihilangkan bila Anda ingin berhasil dalam trading. Ini bukan berarti Anda harus mengabaikan saran yang baik dan tidak belajar dari kesalahan orang lain. Melainkan sudut pandang Anda terhadap topik-topik utama harus lebih dominan dibanding opini keluarga, teman, ataupun blogger Anda.

Multitasking

Kebiasaan mengerjakan banyak hal secara bersamaan dapat mengurangi efisiensi pekerjaan Anda. Sering kali, saat trader pemula beralih ke trading purna waktu, mereka diam-diam merasa bersalah karena tidak "bekerja" dan ingin berkinerja lebih baik untuk menghilangkan keresahan ini. Seorang pakar pernah mengatakan bahwa mengerjakan satu hal pada satu waktu dengan kondisi pikiran yang terfokus adalah yang terbaik.

Menghabiskan Hari Dengan Hal-hal Sepele

Tugas-tugas kecil sering menghabiskan banyak waktu. Masalahnya adalah otak Anda tidak akan menghiraukan tugas berdurasi 5 menit ataupun masalah besar. Setiap tugas baru, besar ataupun kecil, tetap mengharuskan Anda untuk fokus, memahaminya, mengerjakannya, dan beristirahat. Bagaimana caranya agar tidak menghabiskan hari dengan hal-hal sepele? Para pakar manajemen waktu merekomendasikan supaya memiliki "jam tugas kecil" khusus ketika Anda mengerjakan semua tugas kecil secara bersamaan.

Setiap orang memiliki beberapa kebiasaan usang. Beberapa di antaranya adalah produk evolusi yang hanya membantu kita menghemat waktu dalam mengerjakan tugas sehari-hari alih-alih menciptakan resolusi tepat waktu. Namun, begitu kebiasaan kita menjadi tuan dalam diri kita alih-alih mendukung produktivitas kita, maka Anda perlu melawannya. Ini merupakan bentuk perjuangan demi kebebasan Anda, demi kekuasaan untuk mengatur hidup Anda, dan demi masa depan finansial Anda. Meski ini sulit, tapi ini adalah kebutuhan – semoga, tips kami dapat membantu Anda mengenali dan mengalahkan beberapa kebiasaan tersebut.


Anda ingin Belajar Forex tapi tidak tahu harus mulai dari mana dan belajar trading forex ke mana? Sekolah Forex "Solo Training Center (STC)" tempatnya belajar trading forex terasa lebih mudah!

Share: